
STMIK Palangkaraya sukses menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) pada Kamis, 23 Januari, bertempat di aula STMIK Palangkaraya. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Indonesian Computer, Electronics and Instrumentation Support Society ((IndoCEISS) Pusat dan dihadiri oleh berbagai perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalimantan Tengah serta Kalimantan Selatan. Seperti yang diketahui bersama bahwa IndoCEISS merupakan organisasi yang dibentuk atas dasar kesamaan profesi. Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 19 Januari 2010 sebagai hasil pemikiran adanya kebutuhan organisasi profesi bidang komputer, elektronika dan instrumentasi di Indonesia.
Acara pembukaan workshop dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan pembacaan doa dan sambutan dari beberapa tokoh penting. Dalam laporannya, Sherly Jayanti, ST., M.Kom., selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui penyusunan kurikulum berbasis hasil atau outcome, yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan global saat ini.
Dr. Sri Mulyana, M.Kom., bendahara umum IndoCEISS Pusat, turut memberikan sambutan mewakili Ketua IndoCEISS. Dalam sambutannya, Beliau mengajak para dosen yang belum bergabung dengan IndoCEISS untuk dapat bergabung, karena jaringan yang luas merupakan salah satu manfaat utama menjadi anggota IndoCEISS. “Hal yang penting dari menjadi anggota IndoCEISS adalah network,” ungkapnya.
Ketua STMIK Palangkaraya, Suparno, M.Kom., memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan workshop. Sementara itu, narasumber utama, Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, M.Sc.,yang juga merupakan Ketua Departemen Akreditasi dan Kurikulum IndoCEISS Pusat, menyampaikan harapannya agar workshop ini memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta. “OBE adalah tema yang relevan tidak hanya untuk bidang ilmu komputer, tetapi juga untuk berbagai bidang studi lainnya. OBE merupakan dasar yang baik untuk mencapai kemajuan bersama bagi mahasiswa, institusi pendidikan, dosen, hingga pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Inti dari kegiatan ini adalah pemaparan materi oleh Prof. Dr. Ir. Joko Lianto Buliali, M.Sc., dipandu oleh Ketua IndoCEISS Wilayah Kalimantan Tengah, Sulistyowati, S.Kom., M.Cs. Setelah itu, peserta mengikuti sesi penyusunan kurikulum berbasis OBE yang disertai diskusi dan tanya jawab. Antusiasme peserta terlihat jelas dari interaksi aktif selama sesi berlangsung.
Workshop ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Akbid Betang Asi Raya, IAHN Tampung Penyang Palangka Raya, IAKN Palangka Raya, STIE Sampit, STIE YBPK Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, STKES Eka Harap, Universitas Palangka Raya, dan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan. Tidak ketinggalan, para dosen dari STMIK Palangkaraya selaku tuan rumah turut berpartisipasi.
Sebagai penutup, panitia, dalam hal ini diwakili oleh Ketua STMIK Palangkaraya, menyerahkan plakat dan sertifikat kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam kegiatan ini. Workshop ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi perguruan tinggi di wilayah Kalimantan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui implementasi kurikulum berbasis hasil (OBE).[CE/DOK]